Saat bayi mulai bisa berinteraksi dengan sekitarnya, maka dia sudah memiliki keinginan untuk bermain. Karena hasrat bermain ini sebenarnya adalah salah satu caranya untuk belajar mengenai diri dan sekitarnya.
Itu mengapa, permainan yang kita berikan pada anak haruslah yang dapat memicu perkembangan otak hingga membentuk kecerdasan optimal. Dan sebenarnya tak perlu permainan yang jelimet untuk merangsang kecerdasan anak. Menurut Anita Hairunnisa, dalam bukunya Kreasi Mainan Unik & Lucu Untuk Mengasah Bakat dan Kecerdasan Buah Hati, setiap anak memiliki delapan potensi kecerdasan atau multiple intelligences.
Semua kecerdasan ini pasti ada, hanya saja kadar atau tingkat dominasinya berbeda-beda pada setiap anak. Oleh karena itu, penulis yang juga seorang pendongeng ini percaya tak ada anak yang bodoh. Bahkan dari sebuah permainan, kita bisa menemukan sekaligus merangsang potensi kecerdasan anak kita. Dan permainan itu adalah :
1. Kecerdasan bahasa (Word Smart)
Kecerdasan ini meliputi kemampuan anak dalam merangkai kata, baik dalam tulisan maupun perkataan. Anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi akan lebih suka dengan permainan seperti bercerita atau mendongeng, membaca buku, scrabble, menulis, dan menyukai bahasa asing. Maka tak heran jika anak dengan kecerdasan bahasa akan lebih cepat dan sering berbicara, terutama dengan kata-kata baru.
2. Kecerdasan matematis (Logic Smart)
Anak dengan kecerdasan ini akan menikmati permainan komputer, bermain detektif, teka-teki, atau proyek sains sederhana. Sebabnya, anak dengan kecerdasan matematis yang tinggi akan memiliki konsep matematika, sains, dan pemecahan masalah yang baik karena melibatkan logika.
3. Kecerdasan spasial (Picture Smart)
Biasanya akan ditandai dengan suka berjalan-jalan dan menikmati pemandangan, plus memilki ingatan yang kuat. Sebab segala yang menarik perhatiannya akan disimpan dalam imajinasinya. Maka tak heran jika sering disebut sebagai ‘si mata super’. Imajinasi dan daya ingat yang kuat akan membuatnya mengekspresikan ide dalam bentuk seni, desain, atau eksperimen.
4. Kecerdasan Musikal (Musical Smart)
Kecerdasan musikal meliputi kemampuan anak dalam mengapresiasi musik, bernyanyi, memainkan alat musik, atau bahkan menikmati tayangan musikal. Coba perhatikan apakah anak ikut bersenandung setiap kali orang-orang di sekitarnya bernyanyi? Jika iya, coba kenalkanlah dengan alat musik.
5. Kecerdasan Kinesitetik (Body Smart)
Ciri utamanya adalah lincah, gesit, dan cekatan maka kemampuannya dalam melakukan segala sesuatu yang melibatkan tubuhnya akan sangat piawai dilakukan. Olahraga, ketrampilan, seni tari, atau drama, adalah beberapa kegiatan yang melibatkan kecerdasan kinestetik.
Ajak anak membuat seekor domba dari sebutir telur ayam yang direbus. Rekatkan kapas, mata mainan pada telur rebus, serta hias menyerupai seekor domba lucu. Permainan ini melibatkan olah tubuhnya sehingga merangsang kecerdasannya.
6. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
Inti dari kecerdasan ini adalah kemampuan bersosialisasi. Mudah bergaul, memahami pikiran, dan peka terhadap perasaan orang lain menjadi ciri dari anak yang dominan kecerdasan interpersonalnya.
Kita bisa merangsang kecerdasannya dengan mengajak membuat wayang sumpit.
Caranya dengan menggunting gambar dari buku atau hasil gambar sendiri, lalu tempelkan di atas karton dan potong mengikuti bentuk gambar. Ambil sumpit dan tempelkan di bagian belakang gambar dan wayang sumpit pun siap dimainkan. Ketika anak memainkannya dengan orang lain, itu akan menjadi media melatih kecerdasan interpersonalnya.
7. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Anak dengan kecerdasan intrapersonal yang dominan akan ditandai dengan memahami diri sendiri, bisa mengekspresikan perasaan, keinginan, dan mengetahui kemampuannya. Anak ini juga mampu menyemangati diri sendiri, mempunyai kepercayaan yang tinggi serta menghargai dirinya sendiri.
Anita menyarankan kita bisa mengajaknya membuat boneka dari styrofoam. Bentuk berbagai pola binatang atau orang menggunakan pensi, kemudian gunting, dan hiasi pola tersebut untuk kemudian ditempelkan pada sedotan. Saat anak berhasil menyelesaikan boneka pertamanya, ia akan merasa pintar dan percaya diri. Kepercayaan inilah yang nantinya akan menularkan keberanian lainnya.
8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Jika anak kita sangat menyukai segala hal yang berkaitan dengan alam dan aktivitas di luar ruangan, maka kecerdasan yang dominan pada anak kita adalah nature smart. Itu mengapa mengajaknya untuk berkenalan dengan binatang, tanaman, dan alam semesta adalah hal-hal yang mampu menarik perhatiannya.
Siapa bilang butuh biaya mahal untuk merangsang kecerdasan anak, karena ternyata hanya perlu kreativitas serta waktu bermain yang menyenangkan antar orang tua dan anak. Jadi, sudah siap mengeksplorasi kecerdasan anak melalui permainan?
sumber: kompas
No comments:
Post a Comment